PENYELIDIKAN
WABAH
KEJADIAN
LUAR BIASA PENYAKIT HEPATITIS A
DI
PUSKESMAS BAKI
KABUPATEN
SUKOHARJO
LAPORAN
Disusun
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penyelidikan
wabah semester V
Dosen
Pengampu : Dr. Suryono, M.Kes
Disusun
Oleh :
Sri
Murningsih
1351700012
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2015
LAPORAN
PENYELIDIKAN WABAH
KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT HEPATITIS A
DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2015
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang Kejadian
luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten
Sukoharjo saat ini 5 Kecamtan sudah melaporkan KLB tersebut. Dan Kecamatan Baki
termasuk salah satunya kabupaten yang melaporkan adanya KLB Hepatitis A.
Berdasarkan informasi dari Puskesmas
Baki pada hari Senin tanggal 11 juli 2015, telah terjadi KLB Hepatitis A ddengan jumlah kasus 50 orang
. Sebagian masyarakat yang masih sakit terhambat untuk melakukan rutinitas dan diistirahatkan di
rumah.
Untuk mendapatkan
kepastian terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dan gambaran penyakitnya, kemungkinan pola penularan serta penyebab dari kejadian luar biasa (KLB)tersebut perlu dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut di atas
Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo bekerjasama dengan Puskesmas Baki untuk melaksanakan penyidikan epidemiologi kemungkinan terjadinya KLB
Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.
B. Tujuan Penyelidikan
1. Tujuan
Umum
Merumuskan
cara utk Mengakhiri KLB yg sedang terjadi (Penanggulangan) & Mencegah
Terulangnya di Masa Datang
(Pengendalian).
2. Tujuan
Khusus
a. Memastikan
Terjadinya KLB Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.
b. Mencari
sumber penularan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c. Identifikasi
penyebab timbulnya KLB.
d. Mengetahui
Jumlah Penderita KLB Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.
II. ANALISA SITUASI & TELAAH
PUSTAKA
A. KondisiGeografi
Wilayah
Puskesmas Baki berada di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Letak
geografi Puskesmas Baki dapat dikatakan strategis karena berada di jalan utama
yang menghubungkan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Klaten. Selain
itu berbatasan dengan Kota Surakarta. Kecamatan Baki secara geografis merupakan
dataran rendah. Batas wilayah Kecamatan
Baki sebagai berikut :
· Sebelah
utara : Kecamatan Laweyan Kodya
Surakarta
· Sebelah
Selatan : Kecamatan Wonogiri, Kab. Klaten
· Sebelah
Barat : Kecamatan Gatak & Kec.
Kartasura
· Sebelah
Timur : Kecamatan Grogol
Luas wilayah kerja
Puskesmas Baki : 23.522.838 m2 dan Jumlah Desa wilayah kerja
Puskesmas Baki terdapat 14 desa.
B. KondisiDemografi
1. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan
Kelompok Umur
Pada tahun 2011
jumlah penduduk wilayah Kecamatan Baki sekitar 62.129 jiwa yang terdiri dari
31.006 jiwa penduduk laki-laki dan
31.123 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk pada tahun 2011 meningkat
sebesar 969 jiwa atau 0,016 % dari jumlah penduduk pada tahun 2010. Desa yang
memiliki jumlah penduduk terbesar pada tahun 2011 yaitu Desa Gentan dengan jumlah
penduduk 10.700 jiwa dan jumlah penduduk terkecil pada tahun 2011 yaitu desa
Kadilangu dengan 2.545 jiwa. Jumlah penduduk kelompok 15-44 th adalah jumlah
kelompok umur yang terbesar baik laki-laki (14.117 jiwa) maupun perempuan
(14.015 jiwa). Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penduduk wilayah
Kecamatan Baki tahun 2011 sebagian besar penduduknya berusia produktif.
2. Jumlah Rumah Tangga atau Kepala Keluarga
Jumlah
rumah tangga atau kepala rumah tangga yang ada di Kecamatan Baki pada tahun
2011 mencapai 19.270 kepala rumah tangga. Dibandingkan tahun 2010, pada tahun
2011 mengalami peningkatan sebesar 1909 KK atau 0.099%. Desa dengan jumlah KK
tertinggi adalah desa desa Gentan dengan 3090 KK dan terendah desa Bentakan
dengan 795 KK.
Sumber daya yang ada di Puskesmas Baki adalah
sebagai berikut :
1. Sarana
dan Prasarana
·
Jumlah Pustu : 4 unit
·
Jumlah PKD : 14 unit
·
Jumlah UGD : 1
unit
·
Jumlah Rawat Inap : 1
unit
·
Jumlah Ambulance : 2 unit
·
Jumlah Pusling :
3 unit
2. Ketenagaan
Ketenagakerjaan di Puskesmas Baki sbb :
a.
Dokter
Umum
b.
Dokter
Gigi
c.
Sarjana
Kesehatan Masyarakat
d.
Bidan
e.
Bidan
desa
f.
Perawat
g.
Analis/Laborat
h.
Sanitarian
i.
Nutrition/
Gizi
j.
Asisten
Apoteker
k.
Fisioterapi
l.
Rekam
medis
m. Fungsional Umum
n.
Rekam
medik
o.
Clining
Service
p.
Sopir
Dilihat dari
segi sarana prasarana dan ketenaga kerjaan, Puskesmas Baki telah memenuhi
Standar Pelayanan Kesehatan Strata 1. Selain itu kondisi Puskesmas juga dalam
keadaan baik dan sedang dalam tahap perbaikan.
D. Telaah Pustaka
1. Pengertian
KLB
Kejadian
Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam
kurun waktu tertentu (Kep. Dirjen PPM&PLP No.451-I/pd.03.04/1991 Pedoman
penyeledikan Epidemiologi dan penanggulangan KLB).
2. Penyakit
Hepatitis A
Hepatitis
A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja
penderita, biasanya melalui makanan (fecal-oral), bukan melalui aktivitas
seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis
lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan
aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A
3. Patofisiologi
Hepatitis
Yaitu
perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip untuk berbagai
virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, hati tampaknya berukuran basar
dan berwarna normal, namun kadang-kadang ada edema, membesar dan pada palpasi
“terasa nyeri di tepian”. Secara histologi. Terjadi kekacauan susunan hepatoselular,
cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan
peradangan periportal. Perubahan ini bersifat reversibel sempurna,
bila fase akut penyakit mereda. Namun pada beberapa kasus nekrosis, nekrosissubmasif atau masif dapat
menyebabkan gagal hati fulminan dan kematian (Price dan
Daniel, 2005: 485).
4. Riwayat
Alamiah Hepatitis A
a. Masa Inkubasi dan Masa Klinis
Masa inkubasi virus hepatitis A adalah 15-49 hari, dengan rata-rata 28-30
hari.Pada tahap inkubasi ini, gejala infeksi hepatitis A belum terlihat.
b.
Masa Laten dan Masa Infeksi
Pada masa laten, virus ditemukan
pada tinja orang yang terinfeksi, mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya
gejala dan berkurang cepat setelah gejala disfungsi hati muncul bersamaan
dengan timbulnya sirkulasi antibodi HAV di dalam darah.
Pada tahap infeksi, infektivitas
maksimum terjadi pada hari-hari terakhir dari separuh masa inkubasi dan terus
berlanjut beberapa hari hingga muncul gejala ikterus.
c. Komplikasi dari hepatitis A
Sebuah hepatitis akut Sebuah kasus
dapat berkembang menjadi hepatitis
fulminan A. Ini adalah suatu komplikasi yang jarang namun
parah dari Hepatitis A,
di mana racun dari virus hepatitis membunuh sel-sel hati dengan jumlah tinggisecara abnormal
(sekitar ¾ dari jumlah sel hati), dan hati mulai mati. Lima puluh persen
pasien dengan kondisi ini memerlukan transplantasi hati langsung untuk
menghindari kematian. Hepatitis fulminan A juga bisa menyebabkan
komplikasi lebih lanjut, termasuk disfungsi otot dan kegagalan organ multiple.
d. Hipotesis
Telah terjadi Kejadian Luar Biasa
(KLB) Hepatitis A di Kecamatan Baki pada bulan Juli 2015.
III.
METODE
PENELITIAN
A. Strategi Penemuan Kasus
1. Batasan
Wilayah Penemuan Kasus
Penyelidikan
dilakukan terbatas pada wilayah Kecamatan Baki.
2. Sasaran
Sasaran
penemuan kasus adalah semua penduduk yang mengkonsumsi makanan dan minuman saat
menghadiri jamuan prasmanan di rumah Bp.Suprapto, Desa Kadilangu , Kecamatan
Baki, Kabupaten Sukoharjo.
3. Cara
penemuan kasus
Cara
penemuan kasus adalah dengan cara case control
4. Alat
penyeledikan KLB
Dengan
menggunakan quisioner
B. Macam dan sumber data
1. Data
primer
Diperoleh dari
observasi dan melakukan wawancara terhadap penduduk, yang meliputi :
a. Identitas
penderita.
b. Gejala
klinis.
c. Riwayat
penyakit dan pengobatan.
d. Riwayat
penyakit serupa sebelumnya (jika ada).
e. Riwayat
kontrol atau hubungan dengan penderita 9kontak), ada berapa orang dalam satu
rumah yang menderita sakit, dan bila ditemukan apakah merupakan kasus primer
atau kasus sekunder.
2. Data
sekunder
Diperoleh berdasarkan
laporan/rekam medis terhadap korban yang rawat inap maupun rawat jalan di
puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, yang meliputi :
a. Keadaan
geografis.
b. Keadaan
demografis.
c. Peta
wilayah.
d. Laporan-laporan
pusat kesehatan.
e. Kondisi
pelayanan kesehatan.
f. Data
tentang tempat penjualan dan pengolahan makanan/minnuman.
3. Tabel
data primer dan sekunder
a. Daftar
quisioner.
b. Tabel
distribusi frekuensi menurut gejala klinis.
c. Tabel
distribusi kasus menurut umur dan jenis kelamin.
d. Tabel
attack rate menurut jenis makanan
4. Kurva
Epidemik KLB Hepatitis A
C.
Analisis
data
Data
yang diperoleh akan dianalisis dengan cara :
1. Analisis
Deskriptif
a. Disajikan
dalam bentuk : narasi, tabel, grafik.
b. Dilakukan
uji statistik berdasarkan distribusi gejala klinis, serta menggambarkan KLB
menurut :
-
Waktu : memastikan KLB, sumber
penularan, dan cara penularan.
-
Tempat : luas wilayah penyebaran dan
cara penyebarannya.
-
Orang : karakteristik induvidu yang
rentan.
2. Epidemiologi
Analitik
Melakukan analisis
kasus kontrol, dengan cara menghitung Ordo Ratio
(OR) untuk melihat
kekuatan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB
tersebut.
D.
Definisi
operasional
1. Kasus
adalah semua penderita Hepatitis A dengan gejala klinis : demam, ikterus
(kuning), mual atau disertai dengan kencing seperti air teh, yang menyerang
anak, pekerja dan keluarga anak sekolah, di Kecamatan Baki.
2. KLB
Hepatitis A adalah terjadinya
peningkatan kasus 2 kali atau lebih dalam satu periode waktu (minggu)
dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya pada Kecamatan Baki.
IV.
HASIL
PENELITIAN
A.
Pemastian
Diagnosa
1. Gejala
Klinis
Semua penderita sesuai dengan list
kasus, mempunyai gejala klinis demam, mual dan iktrus (kuning).
Tabel
1.
Distribusi
Frekuensi Gejala Klinis KLB Hepatitis A di Kec. Baki
GEJALA
KLINIS
|
FREKUENSI
|
%
(Presentase)
|
Demam
|
50
|
100
|
Mual
|
49
|
98
|
Ikterus
(kuning)
|
45
|
90
|
Sumber data : list kasus
2. Diagnosis
Deferensial
Berdasarkan gejala klinis
dan tinjauan pustaka ditemukan adanya kesamaan ciri-ciri gejala klinis dengan
satu lebih penyakit sebagai diagnosis deferensial yaitu Hepatitis A, B, C, D,
E.
B. Penetapan KLB
1. Berdasarkan
landasan teori, bahwa suatu peristiwa kejadian penyakit yang terjadi secara
tiba-tiba, dengan peningkatan frekuensi yang cepat adalah kejaian luar biasa
(KLB).
2. Berdasarkan
pada bentuk kurva epidemiologi dengan tipe common soure (lihat kurva
epidemiologi).
Dengan demikian maka
peristiwa yang terjadi pada Kecamatan Baki pada sejak tanggal 10 juni sampai 11
Juli 2015 dengan kasus 50 orang dari desa Kadilangu adalah KLB Hepatitis A
C. Distribusi Kasus Menurut Waktu
Kurva
1.
Kurva
Epidemiologi KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki Tahun 2015
Type curva : common source
Keterangan :
i.
Kasus
induk terjadi pada tanggal 26 juni dan 19 juli 2015
ii.
Puncak
kasus KLB terjadi pada tanggal 13 juli 2015 sebanyak 12 kasus
iii.
Sedangkan
kasus terakir yang dilaporkan pada tanggal 13 juli 2015
D. Distribusi Kasus Menurut Tempat
1.
Distribusi menurut Desa di Kecamatan Baki
Tabel 2.
Attack rate menurut Desa kecamatan KLB
Hepatitis A di Kec. Baki 2015
DESA
|
POPULASI
|
KASUS
|
ATTACK RATE
|
L
|
P
|
TOTAL
|
L
|
P
|
TTL
|
P
|
L
|
TTL
|
Ngrombo
|
47.343
|
47.530
|
94.873
|
8
|
5
|
13
|
0,01
|
0,02
|
0,01
|
Mancasan
|
37.362
|
37.890
|
75.252
|
8
|
1
|
3
|
0,002
|
0,005
|
0,003
|
Gedangan
|
18.394
|
19.396
|
37.790
|
8
|
1
|
2
|
0,005
|
0,005
|
0
|
Jetis
|
18.925
|
19.986
|
38.911
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0,005
|
0,005
|
Bentakan
|
26.489
|
27.383
|
53.872
|
3
|
1
|
4
|
0,003
|
0,011
|
0,008
|
Kudu
|
48.732
|
49.136
|
97.868
|
7
|
4
|
11
|
0,008
|
0,014
|
0,006
|
Kadilangu
|
65.787
|
64.872
|
130.659
|
13
|
8
|
21
|
0,012
|
0,019
|
0,007
|
Baki Pandeyan
|
25.528
|
25.768
|
51.296
|
1
|
3
|
2
|
0,011
|
0,003
|
-0,008
|
Menuran
|
32.959
|
30.344
|
63.303
|
2
|
1
|
3
|
0,003
|
0,006
|
0,003
|
Gentan
|
36.253
|
36.752
|
73.005
|
3
|
0
|
3
|
0
|
0,008
|
0,008
|
Purbayan
|
30.449
|
31.476
|
61.925
|
2
|
1
|
3
|
0,003
|
0,006
|
|
Siwal
|
49.468
|
50.043
|
99.511
|
21
|
7
|
22
|
0,01
|
0,04
|
0,03
|
Duwet
|
34.182
|
35.072
|
69.254
|
2
|
2
|
4
|
0,005
|
0,005
|
0
|
Waru
|
32.580
|
33.564
|
66.144
|
3
|
1
|
4
|
0,002
|
0,009
|
0,007
|
Total
|
504.451
|
509.212
|
1.013.663
|
82
|
35
|
96
|
|
|
|
Sumber : Hasil penelitian ( List kasus)
Attack Rate tertinggi terjadi di Desa
Siwal (0,03) dan terendah di Desa Baki Pandeyan (-0,008)
2. Distribusi
menurut tempat penjualan makanan minuman yang di pasarkan pada sebuah jamuan
prasmanan di rumah Bp.Suprapto , KLB Hepatitis A Kecamatan Baki tahun 2015.
Tabel 3.
Distribusi
Attack Rate menurut tempat pada jamuan makanan
TEMPAT
|
ORANG YANG MAKAN
|
ORANG YANG TIDAK MAKAN
|
SELISIH AR
|
SKT
|
TDK
|
TTL
|
%
|
SKT
|
TDK
|
TTL
|
%
|
%
|
R.M Bu tri
|
24
|
19
|
43
|
55,8
|
48
|
32
|
80
|
60
|
-4,2
|
R.M Bu Eni
|
22
|
15
|
37
|
59,4
|
50
|
38
|
88
|
56,8
|
2,6
|
R.M.Bu No
|
42
|
43
|
85
|
49,4
|
32
|
21
|
53
|
60,4
|
-11
|
R.M yusri
|
14
|
17
|
31
|
45,2
|
64
|
47
|
111
|
57,6
|
-12,4
|
R.M Lezat
|
71
|
36
|
107
|
66,3
|
8
|
32
|
40
|
20
|
46,3
|
Roti Susana
|
7
|
4
|
11
|
63,6
|
80
|
65
|
145
|
55,2
|
8,4
|
Sumber
: hasil penelitian
Selisih Attack Rate tertinggi terjadi di
R.M Lezat (46,3 ) sedangkan yang terendah pada R.M Bu Tri (-4,2).
3. Distribusi
menurut jenis makanan / minuman
Tabel 4 .
Attack Rate
distribusi menurut jenis makanan / minuman yang di jual oleh jamuan prasmanan
pernikahan pada KLB Hepatitis A Kecamatan Baki tahun 2015
Tempat
|
Orang yang makan
|
Orang yang tidak makan
|
Selisah AR
|
Sakit
|
Tidak
|
Total
|
%
|
Sakit
|
Tidak
|
Total
|
%
|
Saoup
|
7
|
3
|
10
|
70
|
56
|
23
|
79
|
70,9
|
0,88
|
Salat
|
18
|
13
|
31
|
58,06
|
45
|
13
|
58
|
77,5
|
-19,44
|
Nasi kuning
|
11
|
3
|
14
|
78,57
|
52
|
23
|
78
|
66,5
|
11,93
|
Es buah
|
17
|
7
|
24
|
70,83
|
46
|
19
|
65
|
70,8
|
0,07
|
Es teler
|
39
|
3
|
42
|
92,85
|
24
|
23
|
47
|
51,1
|
41,79
|
Tengkleng
|
17
|
11
|
28
|
60,71
|
46
|
15
|
61
|
75,5
|
-14,69
|
Kambing guling
|
13
|
3
|
16
|
81,25
|
50
|
23
|
73
|
68,5
|
12,76
|
Sate ayam
|
8
|
2
|
10
|
80
|
55
|
24
|
79
|
69,6
|
10,4
|
siomay
|
27
|
2
|
29
|
93,1
|
36
|
24
|
60
|
60
|
33,1
|
Sumber
: hasil penelitian
Selisih
Attack Rate pada table tersebut diatas, tertinggi pada Es Teler (41,79%)
sedangkan yang terendah pada salat (-19,44%).
E.
Distribusi
Kasus Menurut Orang
Tabel 5 .
Attack Rate
menurut golongan umur KLB Hepatitis A di
Kecamatan Baki 2015
Gol umur
|
Populasi
|
Kasus
|
Attack rate
|
L
|
P
|
Total
|
L
|
P
|
Total
|
P
|
L
|
Total
|
0-4
|
32.088
|
30.285
|
62.373
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
5-9
|
38.799
|
36.371
|
75.170
|
2
|
1
|
3
|
0,002
|
0,005
|
0,003
|
10-14
|
40.252
|
37.453
|
77.705
|
23
|
9
|
32
|
0,02
|
0,05
|
0,03
|
15-19
|
37.461
|
35.289
|
72.750
|
31
|
11
|
42
|
0,03
|
0,08
|
0,05
|
20-24
|
37.095
|
36.334
|
73.429
|
2
|
3
|
5
|
0,008
|
0,005
|
-0,003
|
25-29
|
49.703
|
50.034
|
99.737
|
1
|
2
|
3
|
0,003
|
0,002
|
-0,001
|
30-34
|
55.938
|
54.872
|
110.810
|
3
|
1
|
4
|
0,001
|
0,005
|
0,004
|
35-39
|
51.435
|
51.699
|
103.134
|
2
|
2
|
4
|
0,003
|
0,003
|
0
|
40-44
|
48.386
|
48.432
|
96.818
|
3
|
2
|
5
|
0,004
|
0,006
|
0,002
|
45-49
|
39.475
|
40.390
|
79.865
|
2
|
0
|
2
|
0
|
0,005
|
0,005
|
50-54
|
32.822
|
34.389
|
67.211
|
3
|
1
|
4
|
0,002
|
0,009
|
0,007
|
>55
|
95.848
|
110.519
|
206.367
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0,001
|
0,001
|
Total
|
559.302
|
566.067
|
1.125.369
|
73
|
32
|
105
|
|
Sumber : Hasil
penelitian
Attack rate tertinggi terjadi pada
golongan umur 15-19 tahun ( AR 0,05 ) dan terendah pada golongan umur 0-4 tahun
( AR 0 ).
F.
Pengukuran
Kasus Kontrol Dari Faktor Penyebab
Kasus yang membeli atau
makan makanan di beberapa tempat adalah sbb :
1. R.M
Bu Tri OR = 0,84
2. R.M
Bu Eni OR
= 1,11
3. R.M
bu No OR = 0,64
4. R.M
yusri OR = 0,61
5. R.M
Lezat OR = 7,88
6. Roti
Susana OR = 1,42
Dari
hasil penghitungan OR diatas diketahui bahwa mereka yang membeli atau makan
makanan di R.M Lezat mempunyai resiko sakit 10X lebih banyak dibanding tidak
makan ( OR tertinggi : 7,88 ).
Sementara
dari jenis makanan yang di jual di rumah makan lezat juga dilakukan
penghitungan OR, dengan hasil sbb:
1. Soup OR
=0,96
2. Salat
OR =0,4
3. Nasi
kuning OR =1,62
4. Es
buah OR =1
5. Es
teler OR =12,45
6. Tengkleng OR
=0,5
7. Kambing
guling OR =1,99
8. Sate
ayam OR
=1,74
9. Siomay OR
=9
Nilai
OR dari jenis makanan dan minuman terkuat sebagai faktor penyebab KLB Hepatitis
A adalah Es Teler ( OR tertinggi 12,45 ) dan siomay ( OR tertinggi kedua = 9 ).
V.
PEMBAHASAN
Dari hasil
penyelidikan wadah KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki tahun 2015, dapat
dilakukan pembahasan sebagai berikut :
A. Interprestasi hasil penelitian
1. KLB
Hepatitis A di Kecamatan Baki, mempunyai sumber penularan tunggal (common soure
), sesuai dengan kurva Epidemiologi di depan, dengan mengansumsikan bahwa kasus
pertama terjadi pada tanggal 26 juni 2015 dan kasus terakir pada tanggal 19
juli 2015. Ini berarti satu kali masa inkubasi ( 24 hari ) untuk penyakit
Hepatitis A. Dengan kasus seluruhnya 107 orang (dalam Kecamatan ). Semua kasus
yang terjadi mempunyai gejala demam, mual, ikterus (kuning), sesuai dengan
gejala klinis penyakit Hepatitis A.
2. Dengan
melihat tabel 4 dan 5 yang menunjukan AR masing-masing Desa, dan tempat
penjualan makanan, maka diduga sumber penularan dari Desa Siwal (AR 0,03) dan khusunya dari R.M Lezat yang
terletak di dukuh Siwal ( AR 46,3 dan OR
7,88 ). Hal ini sangat dimungkinkan karena letak R.M Lezat berada di Desa
Siwal.
3. Dari
R.M Lezat, jenis makanan atau minuman yang diselidiki (tabel 6), ternyata es
teler (selisih AR tertinggi =41,79% dan OR = 12,45 %) dan siomay (selisih AR
cukup tinggi = 33,1 % dan OR =9), diduga merupakan vehikel dari mikroorganisme
penyebab penyakit.
4. Dari
tabel 7, dapat diketahui bahwa kasus terbanyak dengan AR tertinggi adalah pada
usia 15-19 tahun atau usia sekolah ( AR = 0,05%), kemudian disusul pada usia
10-14 tahun dengan AR =0,03 % atau dapat dikatakan KLB Hepatitis A ini banyak
menyerang anak usia sekolah (tahun).
B.
Sumber
dan cara penularan
Dari
hasil pengamatan dan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disusun hipotesa
tentang sumber dan cara penularan KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki tahun 2015
sebagai berikut :
1. Etiologi
: Virus Hepatitis A yang merupakan penyebab penyakit Hepatitis A pada KLB ini
di dukung oleh :
a. Gejala
klinis : demam (100%), mual (98%) dan ikterus menurun (90%) kasus.
b. Kurun
waktu KLB : 24 hari yang berarti data masa inkubasi penyakit Hepatitis A.
c. Kurva
epidemiologi : common source.
2. Penularan
melalui es teler dan siomay ini didukung oleh :
Selisih AR yang makan
dan tidak makan, serta OR masing-masing jenis makanan tersebut. ( Lihat tabel 5
)
VI.
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
1. Telah
terjadi KLB penyakit Hepatitis A Di Kecamatan Baki tahun 2015 ,dalam kurun waktu
26 juni sampai 19 juli 2015.
2. KLB
Hepatitis A tersebut disebabkan terkontaminasinya makanan es teler dan siomay.
3. Penularan
terjadi pada saat kasus-kasus tersebut membeli makanan es teler dan siomay yang
telah terkontaminasi.
4. Jumlah
kasus seluruhnya ada 107 orang yang merupakan orang Kecamatan Baki.
B.
Saran
1. Peningkatan
pengawasan hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan dan minuman terutama
berhubungan dengan pemilihan bahan baku, pengiolahan, penyimpanan serta
penyajian makanan dan minuman dengan menggunakan alat dan bahan-bahan yang
tidak terkontaminasi.
2. Pemeriksaan
berkala pada pekerja di tempat pengolahan dan penjualan makanan atau minuman,
utamnya di warung makan.
3. Pengawasan
peningkatan kasus penyakit yang terjadi dimasyarakat, melalui laporan yang ruti
dan tepat waktu, serta dengan sistem kewaspadaan dini ( SKD).