Senin, 29 Februari 2016

CONTOH TUGAS PENYELIDIKAN WABAH EPIDEMIOLOGI

PENYELIDIKAN WABAH
KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT HEPATITIS A
DI PUSKESMAS BAKI
KABUPATEN SUKOHARJO



LAPORAN
Disusun Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Penyelidikan wabah semester V
Dosen Pengampu : Dr. Suryono, M.Kes

Disusun Oleh :
Sri Murningsih
1351700012

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2015



 LAPORAN PENYELIDIKAN WABAH
KEJADIAN LUAR BIASA PENYAKIT HEPATITIS A
DI PUSKESMAS BAKI KABUPATEN SUKOHARJO
TAHUN 2015

I.     PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Latar belakang Kejadian luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kabupaten Sukoharjo saat ini 5 Kecamtan sudah melaporkan KLB tersebut. Dan Kecamatan Baki termasuk salah satunya kabupaten yang melaporkan adanya KLB Hepatitis A. 
Berdasarkan informasi dari Puskesmas Baki  pada hari Senin tanggal 11 juli 2015, telah terjadi KLB  Hepatitis A ddengan jumlah kasus 50 orang . Sebagian masyarakat yang masih sakit terhambat untuk  melakukan rutinitas dan diistirahatkan di rumah.
Untuk mendapatkan kepastian terjadinya kejadian luar biasa (KLB) dan gambaran penyakitnya, kemungkinan pola penularan serta penyebab dari kejadian luar biasa (KLB)tersebut perlu dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut. Berdasarkan hal tersebut di atas Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo bekerjasama dengan Puskesmas Baki untuk melaksanakan  penyidikan epidemiologi kemungkinan terjadinya KLB  Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.
B.     Tujuan Penyelidikan
1.    Tujuan Umum
Merumuskan cara utk Mengakhiri KLB yg sedang terjadi (Penanggulangan) & Mencegah Terulangnya  di Masa Datang (Pengendalian).
2.    Tujuan Khusus
a.       Memastikan Terjadinya KLB Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.
b.      Mencari sumber penularan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
c.       Identifikasi penyebab timbulnya KLB.
d.      Mengetahui Jumlah Penderita KLB Hepatitis A di wilayah kerja Puskesmas Baki.

II.  ANALISA SITUASI & TELAAH PUSTAKA
A.  KondisiGeografi
Wilayah Puskesmas Baki berada di Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Letak geografi Puskesmas Baki dapat dikatakan strategis karena berada di jalan utama yang menghubungkan antara Kabupaten Sukoharjo dengan Kabupaten Klaten. Selain itu berbatasan dengan Kota Surakarta. Kecamatan Baki secara geografis merupakan dataran rendah. Batas wilayah  Kecamatan Baki sebagai berikut :
·      Sebelah utara     : Kecamatan Laweyan Kodya Surakarta
·      Sebelah Selatan : Kecamatan Wonogiri, Kab. Klaten
·      Sebelah Barat    : Kecamatan Gatak & Kec. Kartasura
·      Sebelah Timur   : Kecamatan Grogol
Luas wilayah kerja Puskesmas Baki : 23.522.838 m2 dan Jumlah Desa wilayah kerja Puskesmas Baki terdapat 14 desa.
B.  KondisiDemografi
1.    Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur
Pada tahun 2011 jumlah penduduk wilayah Kecamatan Baki sekitar 62.129 jiwa yang terdiri dari 31.006 jiwa  penduduk laki-laki dan 31.123 jiwa penduduk perempuan. Jumlah penduduk pada tahun 2011 meningkat sebesar 969 jiwa atau 0,016 % dari jumlah penduduk pada tahun 2010. Desa yang memiliki jumlah penduduk terbesar pada tahun 2011 yaitu Desa Gentan dengan jumlah penduduk 10.700 jiwa dan jumlah penduduk terkecil pada tahun 2011 yaitu desa Kadilangu dengan 2.545 jiwa. Jumlah penduduk kelompok 15-44 th adalah jumlah kelompok umur yang terbesar baik laki-laki (14.117 jiwa) maupun perempuan (14.015 jiwa). Berdasarkan data tersebut dapat dikatakan bahwa penduduk wilayah Kecamatan Baki tahun 2011 sebagian besar penduduknya berusia produktif.
2.    Jumlah Rumah Tangga atau Kepala Keluarga
Jumlah rumah tangga atau kepala rumah tangga yang ada di Kecamatan Baki pada tahun 2011 mencapai 19.270 kepala rumah tangga. Dibandingkan tahun 2010, pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 1909 KK atau 0.099%. Desa dengan jumlah KK tertinggi adalah desa desa Gentan dengan 3090 KK dan terendah desa Bentakan dengan 795 KK.
C.  Kondisi Yankes
Sumber daya yang ada di Puskesmas Baki adalah sebagai berikut :
1.    Sarana dan Prasarana
·         Jumlah Pustu                                 :  4 unit
·         Jumlah PKD                                  :  14 unit
·         Jumlah UGD                                 :  1  unit
·         Jumlah Rawat Inap                       :  1  unit
·         Jumlah Ambulance                        :  2 unit
·         Jumlah Pusling                              :  3 unit
2.    Ketenagaan
Ketenagakerjaan di Puskesmas Baki sbb :
a.    Dokter Umum                                     
b.    Dokter Gigi                             
c.    Sarjana Kesehatan Masyarakat           
d.   Bidan                                                  
e.    Bidan desa                                          
f.     Perawat                                                
g.    Analis/Laborat                                    
h.    Sanitarian
i.      Nutrition/ Gizi
j.      Asisten Apoteker
k.    Fisioterapi
l.      Rekam medis
m.  Fungsional Umum
n.    Rekam medik
o.    Clining Service
p.    Sopir
Dilihat dari segi sarana prasarana dan ketenaga kerjaan, Puskesmas Baki telah memenuhi Standar Pelayanan Kesehatan Strata 1. Selain itu kondisi Puskesmas juga dalam keadaan baik dan sedang dalam tahap perbaikan.



D.  Telaah Pustaka
1.    Pengertian KLB
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya suatu kejadian kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu (Kep. Dirjen PPM&PLP No.451-I/pd.03.04/1991 Pedoman penyeledikan Epidemiologi dan penanggulangan KLB).
2.    Penyakit Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus yang disebarkan oleh kotoran/tinja penderita, biasanya melalui makanan (fecal-oral), bukan melalui aktivitas seksual atau melalui darah. Hepatitis A paling ringan dibanding hepatitis jenis lain (B dan C). Sementara hepatitis B dan C disebarkan melalui media darah dan aktivitas seksual dan lebih berbahaya dibanding Hepatitis A
3.    Patofisiologi Hepatitis
Yaitu perubahan morfologi yang terjadi pada hati, seringkali mirip untuk berbagai virus yang berlainan. Pada kasus yang klasik, hati tampaknya berukuran basar dan berwarna normal, namun kadang-kadang ada edema, membesar dan pada palpasi “terasa nyeri di tepian”. Secara histologi. Terjadi kekacauan susunan hepatoselular, cedera dan nekrosis sel hati dalam berbagai derajat, dan peradangan periportal. Perubahan ini bersifat reversibel sempurna, bila fase akut penyakit mereda. Namun pada beberapa kasus nekrosisnekrosissubmasif atau masif dapat menyebabkan gagal hati fulminan dan kematian (Price dan Daniel, 2005: 485).
4.    Riwayat Alamiah Hepatitis A
a.       Masa Inkubasi dan Masa Klinis
Masa inkubasi virus hepatitis A adalah 15-49 hari, dengan rata-rata 28-30 hari.Pada tahap inkubasi ini, gejala infeksi hepatitis A belum terlihat.
b.      Masa Laten dan Masa Infeksi
Pada masa laten, virus ditemukan pada tinja orang yang terinfeksi, mencapai puncak 1-2 minggu sebelum timbulnya gejala dan berkurang cepat setelah gejala disfungsi hati muncul bersamaan dengan timbulnya sirkulasi antibodi HAV di dalam darah.
Pada tahap infeksi, infektivitas maksimum terjadi pada hari-hari terakhir dari separuh masa inkubasi dan terus berlanjut beberapa hari hingga muncul gejala ikterus.
c.     Komplikasi dari hepatitis A
Sebuah hepatitis akut Sebuah kasus dapat berkembang menjadi hepatitis fulminan A. Ini adalah suatu komplikasi yang jarang namun parah dari Hepatitis A, di mana racun dari virus hepatitis membunuh sel-sel hati dengan jumlah tinggisecara abnormal (sekitar ¾ dari jumlah sel hati), dan hati mulai mati. Lima puluh persen pasien dengan kondisi ini memerlukan transplantasi hati langsung untuk menghindari kematian. Hepatitis fulminan A juga bisa menyebabkan komplikasi lebih lanjut, termasuk disfungsi otot dan kegagalan organ multiple.
d.      Hipotesis
Telah terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Kecamatan Baki pada bulan Juli 2015.

III.        METODE PENELITIAN
A.  Strategi Penemuan Kasus
1.      Batasan Wilayah Penemuan Kasus
Penyelidikan dilakukan terbatas pada wilayah Kecamatan Baki.
2.      Sasaran
Sasaran penemuan kasus adalah semua penduduk yang mengkonsumsi makanan dan minuman saat menghadiri jamuan prasmanan di rumah Bp.Suprapto, Desa Kadilangu , Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo.
3.      Cara penemuan kasus
Cara penemuan kasus adalah dengan cara case control
4.      Alat penyeledikan KLB
Dengan menggunakan quisioner
B.  Macam dan sumber data
1.    Data primer
Diperoleh dari observasi dan melakukan wawancara terhadap penduduk,  yang meliputi :
a.    Identitas penderita.
b.    Gejala klinis.
c.    Riwayat penyakit dan pengobatan.
d.   Riwayat penyakit serupa sebelumnya (jika ada).
e.    Riwayat kontrol atau hubungan dengan penderita 9kontak), ada berapa orang dalam satu rumah yang menderita sakit, dan bila ditemukan apakah merupakan kasus primer atau kasus sekunder.
2.    Data sekunder
Diperoleh berdasarkan laporan/rekam medis terhadap korban yang rawat inap maupun rawat jalan di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya, yang meliputi :
a.    Keadaan geografis.
b.    Keadaan demografis.
c.    Peta wilayah.
d.   Laporan-laporan pusat kesehatan.
e.    Kondisi pelayanan kesehatan.
f.     Data tentang tempat penjualan dan pengolahan makanan/minnuman.
3.    Tabel data primer dan sekunder
a.    Daftar quisioner.
b.    Tabel distribusi frekuensi menurut gejala klinis.
c.    Tabel distribusi kasus menurut umur dan jenis kelamin.
d.   Tabel attack rate menurut jenis makanan
4.    Kurva Epidemik KLB Hepatitis A
C.    Analisis data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan cara :
1.    Analisis Deskriptif
a.    Disajikan dalam bentuk : narasi, tabel, grafik.
b.    Dilakukan uji statistik berdasarkan distribusi gejala klinis, serta menggambarkan KLB menurut :
-       Waktu : memastikan KLB, sumber penularan, dan cara penularan.
-       Tempat : luas wilayah penyebaran dan cara penyebarannya.
-       Orang : karakteristik induvidu yang rentan.
2.    Epidemiologi Analitik
Melakukan analisis kasus kontrol, dengan cara menghitung Ordo Ratio
(OR) untuk melihat kekuatan hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya KLB tersebut.
D.    Definisi operasional
1.    Kasus adalah semua penderita Hepatitis A dengan gejala klinis : demam, ikterus (kuning), mual atau disertai dengan kencing seperti air teh, yang menyerang anak, pekerja dan keluarga anak sekolah, di Kecamatan Baki.
2.    KLB Hepatitis A adalah  terjadinya peningkatan kasus 2 kali atau lebih dalam satu periode waktu (minggu) dibandingkan dengan periode waktu sebelumnya pada Kecamatan Baki.
IV.        HASIL PENELITIAN
A.    Pemastian Diagnosa
1.    Gejala Klinis
Semua penderita sesuai dengan list kasus, mempunyai gejala klinis demam, mual dan iktrus (kuning).

Tabel 1.
Distribusi Frekuensi Gejala Klinis KLB Hepatitis A di Kec. Baki 
GEJALA KLINIS
FREKUENSI
% (Presentase)
Demam
50
100
Mual
49
98
Ikterus (kuning)
45
90
Sumber data : list kasus
2.    Diagnosis Deferensial
Berdasarkan gejala klinis dan tinjauan pustaka ditemukan adanya kesamaan ciri-ciri gejala klinis dengan satu lebih penyakit sebagai diagnosis deferensial yaitu Hepatitis A, B, C, D, E.
B.  Penetapan KLB
1.    Berdasarkan landasan teori, bahwa suatu peristiwa kejadian penyakit yang terjadi secara tiba-tiba, dengan peningkatan frekuensi yang cepat adalah kejaian luar biasa (KLB).
2.    Berdasarkan pada bentuk kurva epidemiologi dengan tipe common soure (lihat kurva epidemiologi).
Dengan demikian maka peristiwa yang terjadi pada Kecamatan Baki pada sejak tanggal 10 juni sampai 11 Juli 2015 dengan kasus 50 orang dari desa Kadilangu adalah KLB Hepatitis A

C.  Distribusi Kasus Menurut Waktu
Kurva 1.
Kurva Epidemiologi KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki Tahun 2015

Type curva : common source
Keterangan :
                           i.            Kasus induk terjadi pada tanggal 26 juni dan 19 juli 2015
                         ii.            Puncak kasus KLB terjadi pada tanggal 13 juli 2015 sebanyak 12 kasus
                       iii.            Sedangkan kasus terakir yang dilaporkan pada tanggal 13 juli 2015  
D.  Distribusi Kasus Menurut Tempat
1.    Distribusi menurut Desa di Kecamatan Baki
Tabel 2.
       Attack rate menurut Desa kecamatan KLB Hepatitis A di Kec. Baki 2015
DESA
POPULASI
KASUS
ATTACK RATE
L
P
TOTAL
L
P
TTL
P
L
TTL
Ngrombo
47.343
47.530
94.873
8
5
13
0,01
0,02
0,01
Mancasan
37.362
37.890
75.252
8
1
3
0,002
0,005
0,003
Gedangan
18.394
19.396
37.790
8
1
2
0,005
0,005
0
Jetis
18.925
19.986
38.911
1
0
1
0
0,005
0,005
Bentakan
26.489
27.383
53.872
3
1
4
0,003
0,011
0,008
Kudu
48.732
49.136
97.868
7
4
11
0,008
0,014
0,006
Kadilangu
65.787
64.872
130.659
13
8
21
0,012
0,019
0,007
Baki Pandeyan
25.528
25.768
51.296
1
3
2
0,011
0,003
-0,008
Menuran
32.959
30.344
63.303
2
1
3
0,003
0,006
0,003
Gentan
36.253
36.752
73.005
3
0
3
0
0,008
0,008
Purbayan
30.449
31.476
61.925
2
1
3
0,003
0,006

Siwal
49.468
50.043
99.511
21
7
22
0,01
0,04
0,03
Duwet
34.182
35.072
69.254
2
2
4
0,005
0,005
0
Waru
32.580
33.564
66.144
3
1
4
0,002
0,009
0,007
Total
504.451
509.212
1.013.663
82
35
96



Sumber : Hasil penelitian ( List kasus)
Attack Rate tertinggi terjadi di Desa Siwal (0,03) dan terendah di Desa Baki Pandeyan  (-0,008)
2.    Distribusi menurut tempat penjualan makanan minuman yang di pasarkan pada sebuah jamuan prasmanan di rumah Bp.Suprapto , KLB Hepatitis A Kecamatan Baki tahun 2015.
Tabel 3.
Distribusi Attack Rate menurut tempat pada jamuan makanan
TEMPAT
ORANG YANG MAKAN
ORANG YANG TIDAK MAKAN
SELISIH AR
SKT
TDK
TTL
%
SKT
TDK
TTL
%
%
R.M Bu tri
24
19
43
55,8
48
32
80
60
-4,2
R.M Bu Eni
22
15
37
59,4
50
38
88
56,8
2,6
R.M.Bu No
42
43
85
49,4
32
21
53
60,4
-11
R.M yusri
14
17
31
45,2
64
47
111
57,6
-12,4
R.M Lezat
71
36
107
66,3
8
32
40
20
46,3
Roti Susana
7
4
11
63,6
80
65
145
55,2
8,4
Sumber : hasil penelitian
Selisih Attack Rate tertinggi terjadi di R.M Lezat (46,3 ) sedangkan yang terendah pada R.M Bu Tri  (-4,2).

3.      Distribusi menurut jenis makanan / minuman
Tabel 4 .
Attack Rate distribusi menurut jenis makanan / minuman yang di jual oleh jamuan prasmanan pernikahan pada KLB Hepatitis A Kecamatan Baki tahun 2015
Tempat
Orang yang makan
Orang yang tidak makan
Selisah AR
Sakit
Tidak
Total
%
Sakit
Tidak
Total
%
Saoup
7
3
10
70
56
23
79
70,9
0,88
Salat
18
13
31
58,06
45
13
58
77,5
-19,44
Nasi kuning
11
3
14
78,57
52
23
78
66,5
11,93
Es buah
17
7
24
70,83
46
19
65
70,8
0,07
Es teler
39
3
42
92,85
24
23
47
51,1
41,79
Tengkleng
17
11
28
60,71
46
15
61
75,5
-14,69
Kambing guling
13
3
16
81,25
50
23
73
68,5
12,76
Sate ayam
8
2
10
80
55
24
79
69,6
10,4
siomay
27
2
29
93,1
36
24
60
60
33,1
Sumber : hasil penelitian
Selisih Attack Rate pada table tersebut diatas, tertinggi pada Es Teler (41,79%) sedangkan yang terendah pada salat (-19,44%).
E.     Distribusi Kasus Menurut Orang
Tabel 5 .
Attack Rate menurut golongan umur KLB  Hepatitis A di Kecamatan Baki 2015
Gol umur
Populasi
Kasus
Attack rate
L
P
Total
L
P
Total
P
L
Total
0-4
32.088
30.285
62.373
0
0
0
0
0
0
5-9
38.799
36.371
75.170
2
1
3
0,002
0,005
0,003
10-14
40.252
37.453
77.705
23
9
32
0,02
0,05
0,03
15-19
37.461
35.289
72.750
31
11
42
0,03
0,08
0,05
20-24
37.095
36.334
73.429
2
3
5
0,008
0,005
-0,003
25-29
49.703
50.034
99.737
1
2
3
0,003
0,002
-0,001
30-34
55.938
54.872
110.810
3
1
4
0,001
0,005
0,004
35-39
51.435
51.699
103.134
2
2
4
0,003
0,003
0
40-44
48.386
48.432
96.818
3
2
5
0,004
0,006
0,002
45-49
39.475
40.390
79.865
2
0
2
0
0,005
0,005
50-54
32.822
34.389
67.211
3
1
4
0,002
0,009
0,007
>55
95.848
110.519
206.367
1
0
1
0
0,001
0,001
Total
559.302
566.067
1.125.369
73
32
105

Sumber : Hasil penelitian
Attack rate tertinggi terjadi pada golongan umur 15-19 tahun ( AR 0,05 ) dan terendah pada golongan umur 0-4 tahun ( AR 0 ).
F.   Pengukuran Kasus Kontrol Dari Faktor Penyebab
Kasus yang membeli atau makan makanan di beberapa tempat adalah sbb :
1.    R.M Bu Tri               OR = 0,84
2.    R.M Bu Eni                          OR  = 1,11
3.    R.M bu No               OR  = 0,64
4.    R.M yusri                  OR  = 0,61
5.    R.M Lezat                 OR  = 7,88
6.    Roti Susana               OR  = 1,42

Dari hasil penghitungan OR diatas diketahui bahwa mereka yang membeli atau makan makanan di R.M Lezat mempunyai resiko sakit 10X lebih banyak dibanding tidak makan ( OR tertinggi : 7,88 ).
Sementara dari jenis makanan yang di jual di rumah makan lezat juga dilakukan penghitungan OR, dengan hasil sbb:
1.    Soup                     OR =0,96
2.    Salat                     OR =0,4
3.    Nasi kuning          OR =1,62
4.    Es buah                OR =1
5.    Es teler                 OR =12,45
6.    Tengkleng            OR =0,5
7.    Kambing guling   OR =1,99
8.    Sate ayam             OR =1,74
9.    Siomay                 OR =9
Nilai OR dari jenis makanan dan minuman terkuat sebagai faktor penyebab KLB Hepatitis A adalah Es Teler ( OR tertinggi 12,45 ) dan siomay ( OR tertinggi kedua = 9 ).
V.           PEMBAHASAN
Dari hasil penyelidikan wadah KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki tahun 2015, dapat dilakukan pembahasan sebagai berikut :
A.  Interprestasi hasil penelitian
1.      KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki, mempunyai sumber penularan tunggal (common soure ), sesuai dengan kurva Epidemiologi di depan, dengan mengansumsikan bahwa kasus pertama terjadi pada tanggal 26 juni 2015 dan kasus terakir pada tanggal 19 juli 2015. Ini berarti satu kali masa inkubasi ( 24 hari ) untuk penyakit Hepatitis A. Dengan kasus seluruhnya 107 orang (dalam Kecamatan ). Semua kasus yang terjadi mempunyai gejala demam, mual, ikterus (kuning), sesuai dengan gejala klinis penyakit Hepatitis A.
2.      Dengan melihat tabel 4 dan 5 yang menunjukan AR masing-masing Desa, dan tempat penjualan makanan, maka diduga sumber penularan dari Desa Siwal  (AR 0,03) dan khusunya dari R.M Lezat yang terletak di dukuh Siwal  ( AR 46,3 dan OR 7,88 ). Hal ini sangat dimungkinkan karena letak R.M Lezat berada di Desa Siwal.
3.      Dari R.M Lezat, jenis makanan atau minuman yang diselidiki (tabel 6), ternyata es teler (selisih AR tertinggi =41,79% dan OR = 12,45 %) dan siomay (selisih AR cukup tinggi = 33,1 % dan OR =9), diduga merupakan vehikel dari mikroorganisme penyebab penyakit.
4.      Dari tabel 7, dapat diketahui bahwa kasus terbanyak dengan AR tertinggi adalah pada usia 15-19 tahun atau usia sekolah ( AR = 0,05%), kemudian disusul pada usia 10-14 tahun dengan AR =0,03 % atau dapat dikatakan KLB Hepatitis A ini banyak menyerang anak usia sekolah (tahun).
B.     Sumber dan cara penularan
Dari hasil pengamatan dan pembahasan tersebut diatas, maka dapat disusun hipotesa tentang sumber dan cara penularan KLB Hepatitis A di Kecamatan Baki tahun 2015 sebagai berikut :
1.      Etiologi : Virus Hepatitis A yang merupakan penyebab penyakit Hepatitis A pada KLB ini di dukung oleh :
a.       Gejala klinis : demam (100%), mual (98%) dan ikterus menurun (90%) kasus.
b.      Kurun waktu KLB : 24 hari yang berarti data masa inkubasi penyakit Hepatitis A.
c.       Kurva epidemiologi : common source.
2.      Penularan melalui es teler dan siomay ini didukung oleh :
Selisih AR yang makan dan tidak makan, serta OR masing-masing jenis makanan tersebut. ( Lihat tabel 5 )
VI.        KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
1.      Telah terjadi KLB penyakit Hepatitis A Di Kecamatan Baki tahun 2015 ,dalam kurun waktu 26 juni sampai 19 juli 2015.
2.      KLB Hepatitis A tersebut disebabkan terkontaminasinya makanan es teler dan siomay.
3.      Penularan terjadi pada saat kasus-kasus tersebut membeli makanan es teler dan siomay yang telah terkontaminasi.
4.      Jumlah kasus seluruhnya ada 107 orang yang merupakan orang Kecamatan Baki.
B.     Saran
1.      Peningkatan pengawasan hygiene sanitasi tempat pengolahan makanan dan minuman terutama berhubungan dengan pemilihan bahan baku, pengiolahan, penyimpanan serta penyajian makanan dan minuman dengan menggunakan alat dan bahan-bahan yang tidak terkontaminasi.
2.      Pemeriksaan berkala pada pekerja di tempat pengolahan dan penjualan makanan atau minuman, utamnya di warung makan.

3.      Pengawasan peningkatan kasus penyakit yang terjadi dimasyarakat, melalui laporan yang ruti dan tepat waktu, serta dengan sistem kewaspadaan dini ( SKD).