BENCANA
TANAH LONGSOR DI DESA BERO DAN DESA KEPUHSARI KECAMATAN MANYARAN KABUPATEN
WONOGIRI
PAPER
:
Di
susun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester V
Mata
Kuliah Epidemiologi Bencana
Peminatan
Epidemiologi
Dosen
Pengampu : Tri Puji Kurniawan, S.K.M., M.Kes.
Disusun
Oleh :
Sri
Murningsih
1351700012
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
VETERAN BANGUN NUSANTARA SUKOHARJO
2015
Bencana
Tanah Longsor Di Desa Bero Dan Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran Kabupaten
Wonogiri
Sri Murningsih
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Univet Bantara
Sukoharjo
E-mail: Srimurningsih22@gmail.com
Abstrak
Dari
hasil kajian penelitian DPESDM Propinsi Jawa Tengah diperoleh data beberapa
wilayah yang merupakan zona merah atau zona rawan kerentanan gerakan tanah. Wilayah
itu dapat dimungkinkan sewaktu-waktu mengalami bencana alam tanah longsor. Di Wonogiri tercatat sebanyak 46 desa yang tersebar
di 13 kecamatan yang masuk zona merah rawan longsor.
Dinas
Pertambangan, Energi Sumber Daya Mineral(DPESDM) menyebut Kecamatan Manyaran
sebagai salah satu wilayah yang masuk zona kerentanan gerakan tanah. Seperti
yang terjadi Rabu malam (15/4), sejumlah
rumah di Desa Bero dan Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran terkena tanah longsor
hingga menyebabkan 100 kk di Dusun Banasan, Desa Bero terisolasi karena akses
menuju dusun tersebut terputus total . Di 13 kecamatan tersebut yang
masuk zona merah mempunyai kemiringan rata-rata 10% hingga 70%. Hampir sekitar
245.36 km persegi total luasan zona merah yang ada di Wonogiri .
Kata kunci : Wonogiri, Rawan Bencana, Longsor.
I. PENDAHULUAN
Dari hasil kajian penelitian DPESDM Propinsi Jawa Tengah diperoleh
data beberapa wilayah yang merupakan zona merah atau zona rawan kerentanan
gerakan tanah. Wilayah itu dapat dimungkinkan sewaktu-waktu mengalami bencana
alam tanah longsor. Di Wonogiri tercatat sebanyak 46 desa yang tersebar
di 13 kecamatan yang masuk zona merah rawan longsor. Dinas Pertambangan, Energi
Sumber Daya Mineral(DPESDM) menyebut Kecamatan Manyaran sebagai salah satu wilayah
yang masuk zona kerentanan gerakan tanah. Seperti yang terjadi Rabu (15/4),
sejumlah rumah di Desa Bero dan Desa Kepuhsari , Kecamatan Manyaran terkena
tanah longsor. Di 13 kecamatan tersebut yang masuk zona merah mempunyai
kemiringan rata-rata 10% hingga 70%. Hampir sekitar 245.36 km persegi total
luasan zona merah yang ada di Wonogiri ini.
Longsor dapat
terjadi akibat pergerakan tanah yang dipicu dari curah hujan dengan intensitas
tinggi, apalagi di daerah yang mempunyai kemiringan 10% sampai 70% dimanfaatkan
untuk areal persawahan itu juga bisa memicu longsor.
Bencana alam
tanah longsor yang terjadi Rabu malam (15/4) terjadi 5 titik longsor di Desa
Kepuhsari. Sedangkan di Dusun Banasan, Desa Bero longsor terjadi hingga memutus
akses jalan desa tersebut, akibatnya sejumlah 100 kk di wilayah tersebut
terisolasi. Kecamatan Manyaran termasuk
dalam daerah zona merah. Masih di Desa Bero, khususnya di Dusun Kopen pada
Februari 2013 lalu sempat mengalami bencana yang serupa, terpaksa sebanyak 43
kepala keluarga harus direlokasi ,namun letak relokasinya pun masih di wilayah
zona merah.
II.
METODE PENELITIAN
A. LOKASI
Lokasi penelitian ini berada
pada Desa Bero dan Desa Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri, yang
mana sudah terjadi longsor di 5 titik sekaligus dalam sehari dan terjadi
longsoran di desa bero yang menyebabkan putusnya akses jalan utama desa tersebur, yakni pada bulan april
2015.
B. METODE ANALISIS
Metodologi yang digunakan untuk penelitian,
yaitu :
1) Aplikasi
teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dimanfaatkan sebagai penunjang dalam penelitian dan sistem
informasi yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,
mengolah, menganalisis, dan menghasilkan data bereferensi geografis untuk
mendukung analisis risiko bencana tanah longsor serta himbauan kepada warga
untuk siaga bencana.
2) Pengkajian
potensi bahaya tanah longsor baik secara sekunder maupun survey lapangan. Data
sekunder mencangkup kajian penelitian terdahulu tentang tanah longsor yang
terjadi. Survey lapangan berupa survey potensi bencana bahaya tanah longsor
meliputi kemiringan lahan, curah hujan, kondisi hidrologi, pemetaan longsor dan
analisis mekanisme longsor pendahuluan.
3) Analisis
kerentanan, khususnya kerentanan dari data fisik.
4) Analisis
risiko bencana tanah longsor, khususnya analisis secara kualitatif.
III.
PEMBAHASAN
A. LOKASI DAN WAKTU KEJADIAN :
Bencana
gerakan tanah terjadi di Desa Bero dan Desa Kepuhsari Kecamatan Manyaran dan
Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Pada hari Rabu , 16 April 2015 pukul
23.00 WIB setelah hujan deras yang turun sejak sore.
B.
JENIS GERAKAN TANAH :
Gerakan
tanah yang terjadi diperkirakan berupa longsoran bahan rombakan.
C.
DAMPAK GERAKAN TANAH :
1. Desa Bero
- Akses jalan Dusun Banasan dengan
Dusun Bero terputus total akibatnya 100 KK warga di wilayah tersebut
terisolasi.
2. Desa Kepuhsari :
Dampak yang ditibulkan akibat
pergerakan tanah menyebabkan longsoran mengenai beberapa fasilitas warga,
diantaranya :
- kandang ternak
- pagar rumah
- talud
- jalan.
- Tanah bengkok amblas
D.
KONDISI DAERAH BENCANA :
1. Secara umum daerah bencana dan
sekitarnya berupa daerah perbukitan
2. Batuan penyusun di daerah bencana
berdasarkan Peta Gelologi Lembar Surakarta dan Giritontro, Jawa (Surono, dkk,.
1992) terdiri dari tufa, breksi batuapung andesitan, batupasir tufan dan serpih
(Tms).
3. Berdasarkan Peta Prakiraan Wilayah
Potensi Terjadi Gerakan Tanah pada bulan April di Provinsi Jawa Tengah
(Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi), daerah gerakan tanah terletak
pada zona kerentanan gerakan tanah Menengah-Tinggi, artinya di daerah yang
mempunyai potensi Menengah – Tinggi untuk terjadi Gerakan Tanah. Pada zona ini
dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan diatas normal, sedangkan gerakan
tanah lama dapat aktif kembali.
E.
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA GERAKAN
TANAH DIPERKIRAKAN :
1. Curah hujan yang tinggi pada saat
dan sebelum kejadian gerakan tanah.
2. Kemiringan lereng yang terjal,
menyebabkan material mudah bergerak.
3. Tanah pelapukan yang lunak dan
lepas-lepas sehingga mudah longsor.
IV.
MAKET MEDIA CENTER
Maket
media center yang digunakan oleh pemerintah Kabupaten Wonogiri dalam menghadapi
situasi tanggap darurat bencana longsor adalah Talk Show. Adapun yang menjadi topik dalam talk show ini adalah
penanggulangan bencana tanah longsor di Kabupaten Wonogiri.. Pembentukan dan
pelatihan Relawan Bencana yang berasal dari masing - masing SKPD di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Wonogiri adalah untuk mendukung pelaksanaan penanggulangan
bencana di Kabupaten Wonogiri.
V.KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Di
wilayah Kabupaten Wonogiri tercatat sebanyak 46 desa yang tersebar di 13
kecamatan yang masuk zona merah rawan longsor. Dinas Pertambangan, Energi
Sumber Daya Mineral(DPESDM) menyebut Kecamatan Manyaran sebagai salah satu
wilayah yang masuk zona kerentanan gerakan tanah.
2. Telah
terjadi gerakan tanah / longsor yang terjadi di Desa Bero dan Desa Manyaran
Kabupaten Wonogiri.
3. Longsor
yang terjadi di Desa Bero mengakibatkan putusnya jalan yang menghubungkan akses
Dusun Banasan dengan Dusun Bero, sehingga menyebabkan 100 KK warga di desa
tersebut terisolalasi. Sedangkan longsor yang terjadi di Kepuhsari menyebabkan
beberapa fasilitas warga terkena longsoran diantaranya : pagar rumah, kandang
ternak, talud, jalan dan bangkok milik warga amblas dan kerugian yang dicapai
hingga ratusan juta.
4. Longsor
yang terjadi di wilayah tersebut di sebabkan karena curah hujan yang tinggi dan
kondisi tanah yang rawan terhadap longsor.
B. SARAN
1. masyarakat
yang tinggal di sekitar daerah bencana lebih waspada, karena daerah tersebut
masih berpotensi untuk terjadinya longsor susulan dan diharap mengungsi ke
tempat yang lebih aman terutama saat maupun setelah hujan deras yang
berlangsung lama.
2. Sosialisasi
kepada masyarakat untuk lebih mengenal dan memahami gerakan tanah dan
gejala-gejala yang mengawalinya sebagai upaya mitigasi bencana gerakan tanah.
DAFTAR
PUSTAKA
Menteri Pertahanan. 2011, Defence
Media Center http://dmc.kemhan.go.id/post-kemhan-ikuti-pameran-idec-2011.html
(Diakses Selasa, 29 Desember 2015)
BIODATA PENULIS
Sri Murningsih, sedang menempuh pendidikan Strata 1 (S1). Saat ini berstatus Mahasiswa
di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Veteran Bangun Nusantara
Sukoharjo, angkatan 2013.
LAMPIRAN
A.
BERITA
BENCANA
Longsor Isolasi 100
Keluarga Satu-Satunya Jalur Desa Tertimbun Tanah
MANYARAN-
Bencana longsor kali ini menghajar dua desa di Kecamatan Manyaran, Wonogiri.
Tang Bukit Bero ambrol hingga menutupi jalan pengubung desa. Akibatnya, ratusan
warga di Desa Kepuhsari dan Desa Bero terisolasi. Peristiwa ini terjadi pada
Rabu malam (15/4) sekitar pukul 23.00.
Kepala
desa (Kades) Bero Roh Edi Wibowo saat dikonfirmasi terksit peristiwa itu
mengatakan bahwa jalan penghubung Dusun Banasan dengan Dusun Bero, ambrol dan
menutup jalan di bawahnya . Akibatnya, jalan tertutup material longsor dan
tidak dapat dilalui. Ironisnya tidak ada jalur alternatif selain jalan hingga
kini tertutup material longsor itu. ‘’ Sekitar 100 KK di Dusun Banasan,
Terisolasi. Karena jalan satu-satunya sudah tidak bisa lagi dilalui, tertutup
longsor sepanjang 100 meter dan ketinggian 4 meter, “ terang Roh Edi, kemarin.
Upaya
pembersihan material longsor telah dilakukan secara bergotong-royong oleh warga
setempat. Namun karena minimnya perlengkapan dan kondisi cuaca mengakibatkan
belum maksimalnya pembersihan. “Mungkin baru besok (hari ini) bisa dilalui
kembali. Di tempat ini tahun lalu juga longsor,” jelasnya.
Ternyata
longsor tidak hanya terjadi di Desa Bero. Pada waktu bersamaan longsor juga
melanda di Desa Kepuhsari . Kades Kepuhsari Sularjo saat dikonfirmasi terkait
bencana longsor di Desanya mengatakan bahwa longsor terjadi di Lima titik
sekaligus. Yakni, menimpa kandang ternak, pagar rumah , talud dan jalan.
“paling
parah adalah longsor di tebing Sungai Oya. Bencana ini menyebabkan tanah
bengkok milik perangkat desa amblas terbawa arus. Kerugian akibat longsor
tebing ini sekitar 100 juta ,” uinta angkap Sularjo, Kamis (16/4).
Selain
itu, longsor tebing sungai juga mengancam jalan utama di desa Kepuhsari. Jika
sampai ambrol total , perkonomian desa itu dipastikan lumpuh, lantaran akan
terputus. Karena itu, Kades setempat meminta ada perhatian lebih dari
pemerintah daerah.
Longsor
juga menimbun talud rumah warga Dusun Tlogo, Desa Kepuh, saat ini rusak .
Yakni, milik wartoyo sepanjang 6 meter dengan ketinggian 3 meter. Selain itu, satu kandang ternak milik Wartoyo
Tukimo yang berada di Dusun Kauman juga roboh tertimpa longsor. “ Longsornya
terjadi massif. Ada di mana-mana,” terang Sularjo.
Sularjo
menambahkan, talut penghubung tempat wisata Banyu Nibo di Dusun Sendang juga
ikut ambrol. Panjang 15 Meter dan tinggi 4 meter. Kerugian mencapai Rp 10 juta.
Sementar itu, ruas jalan umum desa sepanjang a15 meter dan tinggi 7 meter ini
tidak luput terkena longsor tebing. Kerugian ditaksir mencapai Rp 20 juta.
“
Meskipun tidak ada korban jiwa, beberapa kejadian longsor itu membuat kerugian
besar. Kalau kami total mencapai Rp 150 juta,”terangnya.
B.
PESAN
KUNCI
Identifikasi
berita
berdasarkan 5W + 1H
1. What ( Apa bencana yang sedang terjadi ) ?
Bencana yang terjadi adalah longsor yang
terjadi di Desa Kepuhsari dan Desa Bero Kecamatan Manyaran yang menyebabkan
putusnya jalan penghubung di desa Banasan, Desa Bero dan menyebabkan 100 KK di
wilayah tersebut terisolasi.
2. Where ( Dimana bencana tersebut terjadi) ?
Desa Bero dan Desa Kepuhsari, Kecamatan
Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
3. When ( Kapan bencana tersebut terjadi ) ?
Bencana terjadi pada Rabu Malam pukul
23.00 WIB
4. Who ( Siapa yang mengalami kejadian bencana tersebut ?
Ratusan warga Desa Bero dan Desa
Kepuhsari, Kecamatan Manyaran, Kabupaten Wonogiri.
5. Why ( Mengapa bencana tersebut bisa terjadi ?
Tanah Bukit Bero ambrol sehingga menutup
jalan penghubung desa.
6. How ( Bagaimana terjadinya bencana
tersebut ?
jalan penghubung Dusun Banasan dengan Dusun
Bero, ambrol dan menutup jalan di bawahnya . Akibatnya, jalan tertutup material
longsor dan tidak dapat dilalui. Ironisnya tidak ada jalur alternatif selain
jalan hingga kini tertutup material longsor itu. Sekitar 100 KK di Dusun
Banasan, Terisolasi. Karena jalan satu satunya sudah tidak bisa lagi dilalui,
tertutup longsor sepanjang 100 meter dan ketinggian 4 meter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar